Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Pemanfaatan Energi Alternatif ( Gita Isharianti )

Pemanfaatan Energi Alternatif

Ada tiga macam cara yang biasa digunakan untuk memanfaatkan biomassa tumbuhan hijau sebagai energi alternatif, diantaranya adalah:

Pertama, pembakaran langsung (direct combustion) dalam bentuk pemanfaatan panas. Pemanfaatan panas biomassa dikenal sejak dulu, seperti pemanfaatan kayu bakar. Pemanfaatan yang cukup besar umumnya untuk menghasilkan uap pada pembangkitan listrik atau proses manufaktur. Dalam sistem pembangkit, kerja turbin biasanya memanfaatkan ekspansi uap bertekanan dan bertemperatur tinggi untuk menggerakkan generator. Pada industri kayu dan kertas, serpihan kayu terkadang langsung dimasukkan ke boiler agar menghasilkan uap untuk proses manufaktur atau menghangatkan ruangan. Beberapa sistem pembangkit berbahan bakar batu bara menggunakan biomassa sebagai sumber energi tambahan dalam boiler efisiensi tinggi untuk mengurangi emisi. Yang paling penting, ketika dibakar, bahan bakar bio tidak menghasilkan karbon dioksida yang lebih besar jika dibiarkan meluruh secara alami sehingga penggunaannya tidak memberikan sumbangan bersih pada pemanasan global atau efek rumah kaca.

Kedua, pemanfaatan biomassa untuk menghasilkan gas metana. Teknologi untuk mengubah biomassa menjadi gas metana yang banyak dikenal adalah digester biogas. Teknologi ini bertujuan untuk memanfaatkan gas metana hasil fermentasi biomassa sebagai sumber energi panas. Pemanfaatan gas metana dengan teknologi yang lebih maju dilakukan dengan sistem gasifikasi menggunakan temperatur tinggi. Melalui teknologi tersebut, biomassa dari tumbuhan hijau diubah menjadi gas hidrogen, CO, dan metana.

Ketiga, konversi menjadi bahan bakar cair. Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa pemanfaatan bahan bakar hayati yang sedang naik daun saat ini adalah bioetanol dan biodiesel. Kedua bahan bakar bio tersebut sedang gencar dipropagandakan oleh pemerintah sebagai energi alternatif bagi kendaraan. Bioetanol merupakan alkohol yang dibuat melalui proses fermentasi biomassa tumbuhan hijau menggunakan bantuan mikroba dekomposer. Agar hasil yang diperoleh memiliki kualitas yang baik, maka bahan tumbuhan hayati yang digunakan dalam proses fermentasi adalah bahan-bahan alami yang memiliki kandungan pati tinggi, seperti singkong biji sorgum, gandum, sagu, biji jagung, beras, dan kentang; bahan-bahan yang mengandung kadar gula tinggi seperti molases (tetes tebu), nira tebu, nira kelapa, batang sorgum manis, nira aren (enau), nira nipah, nira gewang, dan nira lontar; dan bahan-bahan yang memiliki selulosa, misalnya limbah pertanian berupa jerami padi, ampas tebu, janggel (tongkol) jagung, onggok (limbah tapioka), batang pisang, atau serbuk gergaji (grajen), limbah logging, dan lain-lain. Bioetanol merupakan sumber energi alternatif yang paling sering digunakan sebagai aditif bahan bakar terutama untuk mengurangi emisi karbon monoksida (CO) dan asap lainnya dari kendaraan. Sedangkan biodiesel adalah ester yang dibuat dengan memanfaatkan minyak tanaman, lemak binatang, ganggang, atau bahkan minyak goreng bekas. Biodiesel dapat juga digunakan sebagai aditif bahan bakar diesel untuk mengurangi emisi kendaraan yang berbahan diesel atau dalam bentuk murninya sebagai bahan bakar kendaraan pengganti diesel.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Sands Casino: NJ Online Casino | $20 No Deposit Bonus
Sands Casino 1xbet korean is NJ's favorite online casino offering a fun online gaming experience, including slots, 온카지노 blackjack, roulette, septcasino live casino,

Posting Komentar