Tanaman Jarak Pagar
Tanaman Jarak penghasil biodiesel berasal dari jenis tanaman Jarak Pagar yang dalam bahasa Inggris bernama Physic Nut dengan nama Jatropha curcas. Tanaman ini merupakan tanaman semak yang termasuk keluarga Euphorbiaceae.
Tanaman
Jarak Pagar memiliki cabang-cabang yang tidak teratur dengan tinggi
batang 1-7 meter. Batangnya berkayu, berbentuk silindris, dan memiliki
tonjolan-tonjolan bekas tangkai daun yang gugur. Bila dipatahkan atau
terluka batangnya akan mengeluarkan getah berwarna putih, kental dan
agak keruh.
Daun tanaman ini tersebar di sepanjang batang. Permukaan atas dan bawah daun berwarna hijau, tetapi permukaan bawah lebih pucat dari permukaan atas. Daun berbentuk jantung atau bulat telur. Tulang daun menjari dengan 5-7 tulang utama. Tangkai daun panjang, sekitar 4-15 cm.
Bunga
tanaman ini berupa bunga majemuk berbentuk malai, berwarna kuning
kehijauan, berkelamin tunggal dan berumah satu. Baik bunga jantan maupun
betina tersusun dalam rangkaian berbentuk cawan. Bunga ini muncul di
ujung batang atau di ketiak daun. Kelopak bunga berjumlah lima yang
berbentuk bulat telur.
Buah
tanaman Jarak Pagar berupa buah kotak berbentuk bulat telur dengan
diameter 2-4 cm. Buah ini berwarna hijau ketika masih muda dan kuning
jika sudah masak. Buah terbagi menjadi tiga ruang masing-masing ruang
berisi satu biji yang berbentuk bulat lonjong, berwarna coklat kehitaman
dan mengandung banyak minyak.
Tanaman Jarak Pagar (Jathropa Curcas)
berasal dari Afrika Selatan Tanaman ini sudah dikenal oleh masyarakat
Indonesia sejak dekade 40-an, saat penjajah Jepang menggunakan minyak
jarak untuk penerangan di rumah-rumah dan sumber energi untuk
menggerakkan alat-alat perang.
Tanaman
ini tumbuh liar atau ditanam penduduk sebagai pagar. Dapat tumbuh
dengan baik di tanah yang tidak begitu subur dan beriklim panas, dari
dataran rendah sampai ketinggian 300 meter di atas permukaan laut.
Tanaman
ini tahan kekeringan dan mulai berbuah dalam waktu lima bulan. Tumbuhan
ini produktif penuh saat berumur lima tahun, dan usia produktifnya
mencapai 50 tahu
Semua bagian tanaman ini berguna, daunnya dapat digunakan sebagai
makanan ulat sutra, antiseptik, dan antiradang. Getahnya untuk penyembuh
luka dan pengobatan lain. Yang paling tinggi manfaatnya adalah buahnya,
daging buahnya digunakan untuk pupuk hijau dan produksi gas, sementara
bijinya untuk pakan ternak dan untuk bahan bakar pengganti minyak diesel
(solar) dan minyak tanah.
0 komentar:
Posting Komentar